Ini bukan hobi ataupun pembuktian, saya hanyalah seseorang yang penasaran. Hari ini, semua ini sudahlah tinggal kenangan.
1. Andong ( Magelang )
2. Ungaran (Semarang )
3. Sumbing (Wonosobo)
KKL Singapura
Singapura, Negara yang tidak luas tapi sangat maju. KKL D4 Telekomunikasi 2010 POLINES
Gedong Songo dan Pantai Marina Semarang
Wisata Semarang??, tentu saja masih banyak wisata lainnya. Lawang Sewu, Umbul Sido Mukti dan lainnya.
D4 Telekomunikasi 2010
Ini adalah JRK2010, meskipun kami dalam satu kelas tapi saya yakin kami punya mimpi yang berbeda-beda
Dieng Plateau
Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo-Banjarnegara.
Singapura dan ceritaku
Ini adalah cerita perjalanan saya selama di Singapura
Minggu, 18 Mei 2014
Minggu, 11 Mei 2014
Macam-Macam Penelitian
Metode
ilmiah atau disebut juga metode penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah
sistematis dalam mendapatkan pengetahuan. Langkah sistematis tersebut meliputi
:
1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
2. Menyusun kerangka pemikiran
3. Merumuskan hipotesis
4. Menguji hipotesis
5. Menarik kesimpulan
Sesuai
dengan karakteristik ilmu, yaitu
rasional, logis, objektif, dan terbuka, maka seorang ilmuwan selain harus memiliki syarat-syarat:
empirisme, rasionalisme, dan kritisme, juga harus memiliki sikap ilmiah sebagai
berikut:
1. Sikap ingin tahu
Yaitu
memiliki sikap bertanya atau selalu penasaran terhadap sesuatu yang tidak wajar
dan kesenjangan.
2. Skeptik
Yaitu
bersikap ragu terhadap pernyataan yang belum kuat dasar pembuktiannya
3. Kritis
Mampu
menunjukan divergensi dan konvergensi, serta cakap menempatkan pengertian yang
tepat
4. Objektif
Mementingkan
objektifitas
5. Fre from etique
Bahwa
ilmu itu monologis, yaitu menilai apa yang benar dan yang salah. Tetapi harus
tetap memperhatikan apa yang baik dan apa yang buruk bagi kemanusiaan.
Pendekatan
ilmu untuk memperoleh kebenaran
1. Penemuan
kebenaran melalui pendekatan wahyu
2. Penemuan kebenaran melalui pendekatan non-ilmiah
3. Penemuan kebenaran melalui pendekatan akal sehat
4. Penemuan kebenaran melalui pendekatan kebetulan
5. Penemuan kebenaran melalui pendekatan trial dan error
6. Penemuan kebenaran melalui pendekatan intuitif
7. Penemuan kebenaran melalui pendekatan otoritas dan kewibawaan
8. Penemuan kebenaran melalui pendekatan ilmiah
Macam-macam bentuk penelitian menurut dirjen dikti,1981 berdasarkan masalahnya:
1. Penelitian historis
Bertujuan
untuk membuat rekontruksi masa lampau guna memperoleh kesimpulan yang akurat
2. Penelitian deskriptif
Bertujuan
untuk membuat deskripsi secara sitematis faktual dan akurat menganai fakta-fakta
yang ada
3. Penelitian perkembangan
Bertujuan
untuk menyelidiki pola urutan pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu
4. Penelitian kasus dan penelitian lapangan
Bertujuan
untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi
lingkungan suatu unit sosial
5. Penelitian eksperimen
Bertujuan
untuk menyelidiki kemungkinan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada suatu
atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan suatu kelompok
atau lebih.
6. Penelitian korelasional
Bertujuan
untuk meneliti sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan
variasi-variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi
7. Penelitian kausal komparatif
Bertujuan
untuk menyelidiki kemungkinan sebab akibat terjadinya suatu fenomena
8. Penelitian tindakan
Bertujuan
untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara-cara pendekatan
baru dan untuk memecahkan masalah dengan cara penerapan langsung didunia kerja
atau dunia aktual lainnya.
Berdasarkan
tujuannya (rusidi, 1991)
1. Penelitian penjajagan (ekploratif)
Penelitian
yang masih terbuka dan masih mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat.
2. Penelitian penjelasan (eksplanatory)
Penelitian
yang menyoroti hubungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran
terlebih dahulu kemudian dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
3. Penelitian deskriptif
Penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan sarana fisik tertentu atau
frekuensi terjadinya sesuatu aspek fenomena sosial tertentu, dan untuk
mendeskripsikan fenomenan tertentu secara terperinci ( masri singarimbun, 1982)
Menurut
pendekatannya (masri singarimbun 1982):
1. Penelitian eksperimen
2. Penelitian evaluasi
3. Penelitian grounded research
4. Analisis data sekunder
Referensi
Siti
Rohmah, M.Pd (Metodologi Penelitian)
Prof.Dr.suryana, Msi
(Metodologi Penelitian)
Metodologi Penelitian
Metodologi
penelitian adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang cara atau metode yang
digunakan dalam kegiatan penelitian.
Penelitian
ilmiah adalah penelitian yang menggunakan metode ilmiah.
- Kebenaran dalam penelitian ilmiah adalah kebenaran ilmiah;
- kebenaran koherensi yang menganut logika deduktif, sifatnya rasional
- kebenaran korespondensi yang menganut logika induktif, sifatnya faktual (empirik).
Metode
ilmiah adalah metode yang menggunakan kebenaran ilmiah
Disebut
ilmiah jika;
- bersistem
- bermetode
- berobyektifitas
- berlaku umum (universal).
Langkah-langkah
mengadakan penelitian
1.Memilih
masalah
2.Studi
pendahuluan
3.Merumuskan
masalah
4.Merumuskan
kerangka dasar
5.Merumuskan
hipotesis
6.Memilih
pendekatan
7.Menentukan
variabel
8.Menentukan
sumber data
9.Menyusun
instrumen
10.Pengumpulan
data
11.Analisis
data
12.Menarik
kesimpulan
13.Menulis
laporan.
Macam
macam metode penelitian
Mengacu
pada bentuk penelitian, tujuan, sifat masalah dan pendekatannya ada empat macam
metode penelitian :
1.
Metode eksperimen
Penelitian
untuk menguji apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak. Untuk menguji
efektif tidaknya harus digunakan variabel kontrol.
2.
Metode verifikasi
Yaitu
menguji sebarapa jauh tujuan yang sudah digariskan itu tercapai atau sesuai
atau cocok dengan harapan atau teori yang sudah baku. Tujuan dari metode
verifikasi adalah untuk menguji teori-teori yang sudah ada.
3.
Metode deskriptif
Metode
yang digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu
fenomena.metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan
menginterprestasikannya.
4.
Metode historis
Metode
penelitian yang meneliti sesuatu yang terjadi di masa lampau. Dalam penerapannya,
metode ini dapat dilakukan dengan suatu bentuk studi yang bersifat
komparatif-historis, yuridis, dan bibliografik.
Referensi:
Siti
Rohmah, M.Pd (Metodologi Penelitian)
Prof.Dr.suryana,
Msi (Metodologi Penelitian)
Plagiarisme dalam penelitian
Menurut
Permen No. 17 Tahun 2010, plagiarisme atau yang sering disebut plagiat adalah
perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian
atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya
ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.
Definisi
plagiarisme
1.
Plagiarisme adalah tindakan penyalahgunaan, pencurian/perampasan, penerbitan,
pernyataan, atau menyatakan sebagai milik sendiri sebuah pikiran, ide, tulisan,
atau ciptaan yang sebenarnya milik orang lain (Ardini dan Mediati, 2003).
2.
Yang digolongkan sebagai plagiarisme adalah menggunakan tulisan orang lain
secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda
kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari
tulisan lain, mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup
tentang sumbernya (Wikipedia, 2008).
3.
Plagiarisme adalah suatu perbuatan mengemukakan kata, kata-kata, frasa,
kalimat, pendapat, ungkapan-ungkapan, gagasan (sebagian atau seluruhnya), dari
orang lain, tetapi tanpa menyebutkan sumbernya sehingga memberi kesan sebagai
karya sendiri (Wiradi, 2002).
Hal-hal
yang termasuk tindakan plagiarisme
- Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri
- Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri
- Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
- Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
- Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya.
- Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan
- Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
Hal-hal
yang tidak termasuk plagiarisme
- Menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
- Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas.
- Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya
Menurut (Ardini dan Mediati,
2003) Beberapa faktor yang dianggap mungkin memotivasi seorang peneliti
Information System (IS) sehingga melakukan tindakan plagiarisme antara lain:
1. Tekanan informal dan formal
Secara informal, terdapat
kecenderungan pendapat bahwa seorang peneliti IS yang sukses adalah peneliti
yang lebih banyak menghasilkan karya tulis dan menerbitkannya di jurnal-jurnal ternama.
Pendapat ini dapat dikatakan pendorong seorang peneliti / periset IS untuk
melakukan plagiarisme. Sedangkan secara formal, di beberapa bagian dunia
tekanan untuk menulis dan menerbitkan sejumlah karya tulis merupakan sebuah
peraturan tertulis yang harus ditepati untuk mempertahankan status pekerjaan
seseorang.
2. Pengetahuan yang terbatas
mengenai:
a. Batas-batas peminjaman ide
yang dibolehkan dalam suatu riset
b. Cara meminjam ide yang baik
dan benar
c. Dampak dan konsekuensi dari
tindakan tersebut.
Kasus yang sering terjadi
bersangkutan dengan plagiarisme adalah ketidaktahuan dan/atau ketidakpedulian
pihak penjiplak atas dampak dan konsekuensi dari perbuatannya sehubungan dengan
konsep peminjaman ide orang lain (idea-borrowing), baik itu dampak/konsekuensi
bagi pihak penjiplak maupun pihak yang dijiplak.
Sumber referensi
artikel lain tentang menghindari
plagiarisme
http://pasca.unila.ac.id/menghindari-plagiarisme/
Langganan:
Postingan (Atom)