“Jika
kau tidak bahagia dengan duniamu dan ingin mengubahnya, tempat untuk memulainya
adalah dirimu sendiri” – Napoleon Hill
Saya
rasa akhir-akhir ini adalah kemunduran bagi saya, saya diam memikirkan langkah
untuk maju kedepan tetapi saya tidak mendapatkan apa-apa. Beberapa bagian dalam
rencana saya hilang itu membuat saya sedikit kebingungan dan seperti menjadi
orang lain. Saya butuh waktu lama untuk tersadar meskipun sudah banyak orang
mengingatkan saya, tetapi saya terlanjur sudah tidak merisaukan perkataan orang
lain yang saya anggap tidak penting. Tapi sekarang saya tahu saya tidak
bahagia, dan penyebab utamanya adalah diri saya sendiri. Tidak penting lagi
bagaimana tentang orang lain, tapi itu salah. Karena akan menjadi apa saya diwaktu yang akan datang ditentukan “dengan
siapa dan bagaimana saya menjalaninya”. Saya tidak lagi ingin melakukannya, dan
saya harap kalian juga tidak melakukannya. “ boleh saja kau bermimpi, tapi
jangan sekali kali kau libatkan orang lain yang belum tentu mau bergabung
dengan mimpimu. Karena kau akan merasakan kekecewaan yang mendalam saat kau
tidak bisa mewujudkan mimpimu hanya karena tidak adanya orang tersebut”.
Mungkin
ditempat ini saya adalah seseorang, tetapi ditempat lain saya sudahlah seperti
sebuah produk. Dimana produk ini sudah dinanti oleh banyak orang hasilnya, jadi
jika saya menjadi produk yang gagal akan ada banyak orang yang kecewa. Itu sebabnya
saya harus berjuang agar tidak mengecewakan banyak orang yang menunggu produk
itu berhasil. Saya tidak ingin dimasa depan menjadi orang yang hina dan
mengorbankan banyak orang untuk kesenangan saya sendiri, saya ingin bisa
berjalan bersama dengan mereka. Tidak peduli mereka mengenalku atau tidak, itu
tidaklah penting. Asalkan bisa merasa bebas bersama mereka, itu sudah cukup. Saya
juga tidak ingin menjadi orang yang bertahan dengan kemampuan seadanya yang
saya miliki, karena seberapa hebatpun saya mencoba bertahan saya pasti akan
jatuh juga. Saya berdoa, doa saya dijawab dan sedikit demi sedikit saya
mengerti.
Dangkal
sekali jika saya pernah berfikir bahwa tujuan utama saya bahagia, tetapi saya
pernah berfikir seperti itu. Hingga saat saya melihat seorang kakek yang
menangis disebelah saya saat mendengar khutbah jumat, dan saya melihat seorang
ibu yang tertawa bahagia karena melihat anaknya bahagia dengan mainan baru yang
baru saja dibeli. Mungkin itu adalah sebagian perasaan bahagia dari orang lain
yang saya lihat. Lalu bagaimana dengan saya? Sejak saat itu saya masih pemimpi,
tetapi tidak pernah mampu mewujudkan mimpi-mimpi itu karena kegagalan yang
pernah saya alami. Sialnya itu memakan waktu yang lama, bahkan itu membuat saya
merasa membutuhkan seseorang yang mampu membuat saya sangat bersemangat
kembali.itu membuat saya menunda waktu cukup lama dan tujuan yang tidak jelas
hanya untuk menunggu orang yang mampu membuat saya bersemangat dan mau menjadi
bagian dalam rencana saya.
Dan
sekarang saya berharap tidak seperti itu lagi, saya ingin kembali menggunakan
cara lama dimana saya bisa berkembang. Saya ingin saya yang berani bermimpi,
dan berjuang untuk mewujudkannya. Karena itulah “sekarang waktunya untuk
pertunjukan dimulai”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar