DWI NABELLA HENDRA APRIAWAN , NETWORK ENGINEER , D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

KKL Singapura

Singapura, Negara yang tidak luas tapi sangat maju. KKL D4 Telekomunikasi 2010 POLINES

Gedong Songo dan Pantai Marina Semarang

Wisata Semarang??, tentu saja masih banyak wisata lainnya. Lawang Sewu, Umbul Sido Mukti dan lainnya.

D4 Telekomunikasi 2010

Ini adalah JRK2010, meskipun kami dalam satu kelas tapi saya yakin kami punya mimpi yang berbeda-beda

Dieng Plateau

Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo-Banjarnegara.

Singapura dan ceritaku

Ini adalah cerita perjalanan saya selama di Singapura

Sabtu, 14 Juni 2014

Penulisan Kesimpulan



1.   Arti Kesimpulan 
            Kesimpulan berasal  dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Pada umumnya  kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan tambahan. Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan permasalahan. Dengan demikian, kesimpulan utama harus bertalian dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti. Pada kesimpulan tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap menunjukkan fakta-fakta yang mendasarinya. Dengan sendirinya,  penulis tidak dibenarkan menarik kesimpulan yang merupakan hal-hal baru, lebih-lebih jika dilakukan pada kesimpulan utama. Jika penulis bermaksud menyertakan data atau informasi baru maka hendaknya dikonsentrasikan pada bab-bab uraian dan bukannya pada kesimpulan.
            Pendek kata, kesimpulan adalah  berisi pembahasan tentang kesimpulan semata. Pada tulisan ilmiah  dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis, maka pada kesimpulan utamanya  harus dijelaskan apakah hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak. Kesimpulan utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis tidaklah sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab analisis. Sebaliknya, pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang tidak memerlukan hipotesis, maka kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan pada bab pendahuluan. 

2.  Langkah-langkah Menyusun Kesimpulan dan Saran
            Sebagai langkah pertama, penulis menguraikan garis besar permasalahan dan kemudian memberi ringkasan  tentang segala sesuatu yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Pada langkah berikutnya, penulis harus menghubungkan setiap kelompok data dengan permasalahan untuk sampai pada kesimpulan tertentu. Langkah terakhir dalam menyusun kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dan akibat-akibat tertentu dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoritik maupun praktis. 
            Seusai menutup kesimpulan penulis dapat memberikan saran atau rekomendasi guna penelitian lebih lanjut maupun saran-saran yang lebih praktis atau  berfaedah secara riel. Seperti halnya Kesimpulan, dalam menyusun Saran hendaknya penulis tidak menyarankan sesuatu yang tidak mempunyai dasar atau keterkaitan dengan pembahasan yang dikemukakan.  Dengan kata lain, Saran hanyalah berisi alternatif yang diajukan penulis agar permasalahan yang ada dapat dipecahkan sebaik-baiknya di waktu mendatang.

Sumber  :
KESIMPULAN, SARAN dan ABSTRAK
Dra. Endah Setyowati, M.Si
Umi Proboyekti, S.Kom., MLIS 

3.      Tipe kesimpulan 
Dua Tipe Penyimpulan: 
1.Penyimpulan Langsung
Penyimpulan langsung adalah penyimpulan yang di dalamnya kita secara langsung bergerak dari suatu premis tunggal menuju suatu kesimpulan. 
Penyimpulan langsung berakhir hanya dalam suatu proposisi baru dan bukan dalam suatu kebenaran baru. Dari kebenaran atau kesalahan suatu proposisi yang ada, kita menarik kebenaran atau kesalahan proposisi yang lain yang perlu mengikutinya. Misalnya, jika 1 adalah anggota bilangan asli benar, maka 1 bukan bilangan asli adalah salah 
2. Penyimpulan Tidak Langsung
Penyimpulan tidak langsung adalah penyimpulan yang di dalamnya kita memperoleh suatu kesimpulan dari dua atau lebih premis.Disebut tidak langsung, karena penyimpulan ini diperoleh dengan media yang disebut term antara atau term tengah (M).Dengan term antara (M), kita dapat membandingkan premis mayor dan premis minor. Dengan demikian, kita mengetahui alas an mengapa subjek sama dengan predikat atau mengapa subjek tidak sama dengan predikat.
Sumber :
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
http://pembukacakrawala.blogspot.com/2011/08/kesimpulan-implikasi-dan-saran-pada.html

Penulisan Hasil dan Analisis



Hasil Penelitian dan Analisa
Pada BAB IV penulisan laporan skripsi isinya mencakup hasil penelitian, analisa, dan pembahasan.
·      Hasil Penelitian
Menguraikan hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dengan penelitian.
·      Analisa dan Pembahasan
Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.
Hasil penelitian didapatkan atas fakta dari hasil penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian sendiri mengacu pada tujuan awal dilakukannya penelitian.
Menurut kamus besar bahasa indonesia menyebutkan pengertian analisis sebagai sebuah proses menguraikan sebuah pokok masalah atas berbagai bagiannya. Penelaahan juga dilakukan pada bagian tersebut dan hubungan antar bagian guna mendapatkan pemahaman masalah secara menyeluruh.
Dwi Pratowo Darminto dan Rifka Julianty mendefinisikan analisis adalah sebuah langkah penjabaran sebuah permasalahan dari setiap bagian dan penelaahan bagian itu untuk mendapatkan pemahaman yang tepat serta arti yang keseluruhan dari masalah tersebut.

Berikut adalah pendefinisian tentang hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian yang ditulis oleh Bapak Rakim

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian pada bab Hasil Penelitian dan Pembahasan meliputi tiga hal antara lain sebagai berikut:
A. DESKRIPSI DATA PENELITIAN
            Yang dimaksud dengan mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang ada guna memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih mudah dimengerti peneliti atau orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan. Mendeskripsikan informasi dari responden ini ada dua macam. Jika data yang ada adalah data kualitatif, maka deskripsi data ini dilakukan dengan cara menyusun dan mengelompokkan data yang ada, sehingga memberikan gambaran nyata terhadap responden. Jika data tersebut dalam bentuk kuantitatif atau ditransfer dalam angka maka cara mendeskripsi data dapat dilakukan dengan menggunakan statistika deskriptif. Tujuan dilakukan analisis deskriptif dengan menggunakan teknik statistika adalah untuk meringkas data agar menjadi lebih mudah dilihat dan dimengerti.
            Analisis data yang paling sederhana dan sering digunakan oleh peneliti atau pengembang adalah menganalisis data yang ada dengan menggunakan prinsip-prinsip deskriptif. Dengan menganalisis secara deskriptif ini mereka dapat mempresentasikan secara ringkas, sederhana, dan lebih mudah dimengerti. Yang termasuk analisis deskriptif pada umumnya termasuk mengukur tendensi sentral, mengukur variabilitas, mengukur hubungan, mengukur perbandingan dan mengukur posisi suatu skor. Fungsi deskripsi data adalah untuk mengadministrasi dan menampilkan ringkasan yang ada sehingga memudahkan pembaca lain mengerti substansi dan makna dari tampilan data tersebut.
B. PENGUJIAN HIPOTESIS
            Pengujian hipotesis ini bermaksud untuk menentukan posisi penulis berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Pada bab ini tercapailah klimak pembahasan, sehingga dalam tahap ini penulis harus bisa memaparkan dengan jelas apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima. Sehingga hasil uji hipotesis pada analisis statistika, biasanya akan selalu jatuh pada dua kemungkinan diatas.
            Suatu uji hipotesis dikatakan menolak, jika dari uji statistika yang dilakukan, peneliti memperoleh hasil akhir bahwa hipotesis nihil yang diajukan oleh si peneliti ditolak pada derajat signifikan tertentu. Hasil uji statistika ini dengan kata lain dapat diartikan bahwa adanya perbedaan hasil variabel yang terjadi bukan disebabkan oleh suatu kebetulan atau ”by accident”, tetapi memang didukung dengan data yang ada di lapangan. Interpretasi uji hipotesis dapat pula diartikan dengan melihat sisi lain yang diajukan oleh peneliti, yaitu hipotesisi pendamping. Hasil testing statistika menunjukkan bahwa hipotesis riset yang telah ada didukung atau diterima sebagai hal yang benar. Suatu hipotesis nihil dikatakan diterima, jika hipotesis nihil yang diturunkan dari hasil kesimpulan kajian teoritis tidak ditolak atau diterima. Jika ternyata tes statistika menerima hipotesis nihil, hal ini berarti bahwa perbedaan yang dihasilkan dari proses hasil kajian pustaka, hanyalah disebabkan oleh suatu kebetulan saja atau oleh adanya kesalahan yang tidak disengaja waktu mengambil data di lapangan.
            Atau dari hasil uji testing hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa, hipotesis riset yang telah diajukan oleh si peneliti sebagai hipotesis pendamping, ditolak atau tidak didukung oleh informasi yang ada. Ada satu pertanyaan yang sering muncul dalam menentukan ditolak atau diterimannya hipotesisi nihil yang diajukan oleh peneliti muda. Pernyataan praktis tersebut adalah haruskah seorang peneliti mengulang kembali uji tesnya, jika hipotesis nihil yang diajukan diterima ?. atau tidak sesuai dengan apa yang digambarkan dalam kerangka berpikir. Jawabanya tegas, dalam hal ini bahwa para peneliti tidak diharuskan kembali ke lapangan untuk mencari data kembali, dan mereka tidak dianggap gagal dalam melaksanakan penelitian. Para peneliti dalam hal ini, langsung dapat mengambi kesimpulan atau atau menginterprestasi hasil analisis, berdasarkan kepada hasil uji testing yang telah dilakukan.
            Yang perlu diperhatikan di sini adalah proses uji testing tidak sama dengan proses membuktikan dalam ilmu matematika. Testing hipotesis tidak sama dengan membuktikan. Dalam membuktikan rumus atau soal yang diajukan dalam matematika, seorang siswa harus mengulang kembali, jika mereka belum bisa membuktikan formula yang diajukan. Sedangkan dalam uji hipotesis, peneliti langsung dapat memasukkan pada dua kemungkinan yang ada yaitu diterima atau diterima.
            Ada dua kemingkian kesalahan dalam mengambil keputusan terhadap hipotesis yang diuji yaitu kesalahan tipe I dan kesalahan tipe II. Pengambilan keputusan dikatakan kesalahan tipe I, jika seorang peneliti menolak hipotesis nihil yang dalam kenyataannya benar. Pengambilan keputusan dikatakan termasuk dalam kesalahan tipe II, jika peneliti ternyata tidak menolak hipotesis nihil yang kenyataannya adalah keliru.
C. INTERPRETASI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Langkah selanjutnya dari hasil penelitian dan pembahasan adalah menginterpretasikan dan pembahasan hasil penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pemaparan hasil penelitian pada dasarnya berisi jawaban atas pertanyaan
penelitian atau menjawab tujuan penelitian.
2. Penyajian paparan hasil seharusnya berurutan sejalan dengan urutan pertanyaan penelitian/ tujuan penelitian.
3. Paparan data hasil penelitian pada siklus yang dilakukan
4. Paparan hasil pengamatan termasuk kemajuan yang dicapai
5. Paparan hasil refleksi termasuk berbagai perbaikan yang dilakukan
6. Berbagai perubahan yang terjadi perlu dicatat sebagai laporan penelitian adalah:
a. Siswa : hasil belajar (harian, tengah semester, semesteran), motivasi terhadap proses belajar mengajar, aktivitas, catatan portofolio, perubahan sikap.
b. Guru : peningkatan pengetahuan, pengelolan kelas, peningkatan ketrampilan hasil belajar.
7. Pembahasan pada dasarnya menjawab secara singkat tujuan penelitian.
8. Paparan table antar siklus
9. Temuan penelitian hendaknya didiskusikan dengan berbagai kajian teori yang telah dipaparkan didalam bab III : kajian pustaka

DAFTAR PUSTAKA
Sukardi, (2006), Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara
Fatchan, Achmad, 2006, Draf Meteri Kuliah Penelitian Kualitatif Pendidikan Geografi, UM : Malang
Sukarnyana, 2000, Penelitian Tindakan Kelas. Depdiknas Dirjen Dikdasmen PPPG IPS dan PMP : Malang
Supardi, 2005, Menyusun Karya Tulis Ilmiah Jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), Depdiknas-Direktorat tenaga kependidikan : Jakarta

Penulisan Perancangan Sistem



Menulis Perancangan Sistem dalam penelitian
Rancangan eksperimen yang digunakan tergantung dari metode penelitian yang akan digunakan atau hipotesis yang akan diuji serta variabel yang akan diamati.
Bab III Analisis dan Perancangan Sistem
3.1 Tinjauan Umum
Menguraikan tentang gambaran umum obyek penelitian, seperti: latarbelakang perusahaan/institusi, visi, misi dan strategi, struktur organisasi, job description, permasalahan yang ada, kekurangan dan kelebihan sistem yang berjalan saat ini. 
3.2  Analisis
Menjelaskan konsep kegiatan analisis dan tujuannya kenapa langkah analisis perlu
dilakukan terhadap system yang akan diteliti.
3.2.1  Analisis Kelemahan Sistem
Menguraikan masalah / kelemahan yang terdapat di sistem lama. Ada 2 metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah, yaitu: kerangka berpikir PIECES (menurut HM. Jogiyanto di buku Analisis dan Desain Sistem Informasi, penerbit ANDI Yogyakarta), atau menggunakan metode  analisis SWOT. Setelah mengidentifikasi masalah, berikutnya adalah solusi penyelesaian untuk masalah yang ditemukan di sistem lama (Hasil Analisis Kelemahan Sistem).
3.2.2  Analisis Kebutuhan Sistem
Menguraikan kebutuhan system agar dapat system baru yang diusulkan untuk menyelesaikan masalah di system lama dapat di realisasikan. 
3.2.2.1  Kebutuhan Perangkat Keras
Menguraikan kebutuhan perangkat keras yang dibutuhkan untuk realisasi system yang diusulkan. Kebutuhan perangkat keras yang dijelaskan meliputi perangkat keras yang dibutuhkan pada saat pembuatan program dan pada saat program di implementasikan di obyek penelitian.
3.2.2.2  Kebutuhan Perangkat Lunak
Menguraikan kebutuhan perangkat lunak yang dibutuhkan pada saat pembuatan aplikasi.
3.2.2.3  Kebutuhan Informasi
Menguraikan kebutuhan output/ informasi yang akan di sajikan oleh aplikasi yang dibuat.
3.2.2.4  Kebutuhan Pengguna/ Brainware
Menguraikan kebutuhan pengguna yang nantinya akan mengoperasikan program yang sudah dibuat.
3.2.3  Analisis Kelayakan Sistem
Menguraikan analisis kelayakan system baru jika di implementasikan di obyek penelitian.
3.2.3.1  Kelayakan Teknologi
Menguraikan alasan mengapa secara teknologi, sistem yang di usulkan layak untuk diterapkan di obyek penelitian.
3.2.3.2  Kelayakan Hukum
Menguraikan alasan mengapa secara hukum system yang diusulkan layak (tidak melanggar hukum jika diterapkan di obyek penelitian.
3.2.3.3  Kelayakan Operasional
Menguraikan alasan kelayakan operasional. Bagaimana kesiapan sumber daya manusia di perusahaan/ obyek penelitian jika sistem benar-benar di implementasikan.
3.2.3.4  Kelayakan Ekonomi (bila diperlukan)
Menguraikan alasan-alasan kenapa secara ekonomi system yang diusulkan  (system baru) layak untuk diterapkan di perusahaan/ obyek penelitian. Untuk mendukung kelayakan ekonomi, maka diperlukan untuk membuat rincian biaya-biaya yang muncul ketika mulai tahap analisis system, pembuatan system dan perlu juga ditentukan umur ekonomis system. Setelah itu dapat dilakukan analisis biaya dan manfaat yang didalamnya terdapat perhitungan Payback Period, ROI (return of investment), NPV (net present value). (penjelasan tentang konsep kelayakan ekonomi, silahkan baca kembali buku Prof. Dr. HM. Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Penerbit ANDI Yogyakarta).
3.3  Perancangan Sistem
Menguraikan konsep pemodelan sistem dan alasan kenapa pemodelan sistem perlu dilakukan.
3.3.1  Perancangan Proses
Menguraikan pemodelan proses sistem yang dibuat menggunakan pemodelan fisik (phisycal model) dengan membuat flowchart system dan flowchart program dan pemodelan lojik (logical model) dengan membuat diagram konteks, diagram berjenjang proses, diagram alir data (DFD) level 0, level 1, dan seterusnya.
3.3.2  Perancangan Basis Data
Menguraikan perancangan media penyimpanan data dalam aplikasi dengan menggunakan metode ER-D Model dan teknik normalisasi untuk menghasilkan tabel-tabel dalam basis data.
3.3.3 Perancangan Interface/ Antarmuka
Menguraikan perancangan form-form yang ada dalam aplikasi. Meliputi perancangan form untuk pengguna umum dan pengguna administrator (jika terdapat beberapa tingkatan pengguna dalam aplikasi yang dirancang).

Sumber :

Pedoman Penyusunan Proposal dan Laporan Skripsi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Amikom Yogyakarta  2013