DWI NABELLA HENDRA APRIAWAN , NETWORK ENGINEER , D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Selasa, 15 April 2014

DARE TO DREAM, IT’S SHOW TIME

“Jika kau tidak bahagia dengan duniamu dan ingin mengubahnya, tempat untuk memulainya adalah dirimu sendiri” – Napoleon Hill
Saya rasa akhir-akhir ini adalah kemunduran bagi saya, saya diam memikirkan langkah untuk maju kedepan tetapi saya tidak mendapatkan apa-apa. Beberapa bagian dalam rencana saya hilang itu membuat saya sedikit kebingungan dan seperti menjadi orang lain. Saya butuh waktu lama untuk tersadar meskipun sudah banyak orang mengingatkan saya, tetapi saya terlanjur sudah tidak merisaukan perkataan orang lain yang saya anggap tidak penting. Tapi sekarang saya tahu saya tidak bahagia, dan penyebab utamanya adalah diri saya sendiri. Tidak penting lagi bagaimana tentang orang lain, tapi itu salah. Karena akan menjadi apa  saya diwaktu yang akan datang ditentukan “dengan siapa dan bagaimana saya menjalaninya”. Saya tidak lagi ingin melakukannya, dan saya harap kalian juga tidak melakukannya. “ boleh saja kau bermimpi, tapi jangan sekali kali kau libatkan orang lain yang belum tentu mau bergabung dengan mimpimu. Karena kau akan merasakan kekecewaan yang mendalam saat kau tidak bisa mewujudkan mimpimu hanya karena tidak adanya orang tersebut”.
Mungkin ditempat ini saya adalah seseorang, tetapi ditempat lain saya sudahlah seperti sebuah produk. Dimana produk ini sudah dinanti oleh banyak orang hasilnya, jadi jika saya menjadi produk yang gagal akan ada banyak orang yang kecewa. Itu sebabnya saya harus berjuang agar tidak mengecewakan banyak orang yang menunggu produk itu berhasil. Saya tidak ingin dimasa depan menjadi orang yang hina dan mengorbankan banyak orang untuk kesenangan saya sendiri, saya ingin bisa berjalan bersama dengan mereka. Tidak peduli mereka mengenalku atau tidak, itu tidaklah penting. Asalkan bisa merasa bebas bersama mereka, itu sudah cukup. Saya juga tidak ingin menjadi orang yang bertahan dengan kemampuan seadanya yang saya miliki, karena seberapa hebatpun saya mencoba bertahan saya pasti akan jatuh juga. Saya berdoa, doa saya dijawab dan sedikit demi sedikit saya mengerti.
Dangkal sekali jika saya pernah berfikir bahwa tujuan utama saya bahagia, tetapi saya pernah berfikir seperti itu. Hingga saat saya melihat seorang kakek yang menangis disebelah saya saat mendengar khutbah jumat, dan saya melihat seorang ibu yang tertawa bahagia karena melihat anaknya bahagia dengan mainan baru yang baru saja dibeli. Mungkin itu adalah sebagian perasaan bahagia dari orang lain yang saya lihat. Lalu bagaimana dengan saya? Sejak saat itu saya masih pemimpi, tetapi tidak pernah mampu mewujudkan mimpi-mimpi itu karena kegagalan yang pernah saya alami. Sialnya itu memakan waktu yang lama, bahkan itu membuat saya merasa membutuhkan seseorang yang mampu membuat saya sangat bersemangat kembali.itu membuat saya menunda waktu cukup lama dan tujuan yang tidak jelas hanya untuk menunggu orang yang mampu membuat saya bersemangat dan mau menjadi bagian dalam rencana saya.
Dan sekarang saya berharap tidak seperti itu lagi, saya ingin kembali menggunakan cara lama dimana saya bisa berkembang. Saya ingin saya yang berani bermimpi, dan berjuang untuk mewujudkannya. Karena itulah “sekarang waktunya untuk pertunjukan dimulai”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar